PengertianRemote Server. Remote server adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses sebuah server dan jaringan dari jarak jauh. Jadi meskipun tidak menggunakan jaringan LAN yang sama dengan server, pengguna server tetap bisa mengakses dan mengontrol server tanpa harus ke lokasi. SQL server nantinya akan mengatur hubungan atau
Untukketahap selanjutnya cara mengatasi oppo a39 lupa pola silakan unduh terlebih dahulu tool crak miracle thundernya dibawah ini dan usb divernya. Miracle thunder. Unduh. Usb driver Mediatek. Unduh. Untuk cara menginstal miracle thundernya silakan Baca disini: cara instal miracle thunder crack. 1.Instal juga usb drivernya dikomputer atau
4 Gunakan Fitur ADB Untuk Menghapus Pola Dan Sandi Android Melalui Komputer Cara selanjutnya untuk cara membuka kata sandi hp yang lupa adalah menggunakan fitur ADB, perlu diketahui juga bahwa cara ini hanya berfungsi pada android yang sudah mengaktifkan mode Debugging USB.
Prosespembelajaran dimulai dengan pengamatan atau data seperti contoh, pengalaman langsung, atau instruksi, untuk mencari pola dalam data dan membuat keputusan yang lebih baik dimasa depan. Tujuan utamanya yaitu untuk memungkinkan komputer belajar secara otomatis tanpa campur tangan atau bantuan manusia dan menyesuaikan tindakan yang sesuai.
CaraMenambahkan Pola dan Jenis ke Kotak Anda Langkah 1. Kunci layer DIE LINE dan buka layer Pattern di bagian bawah. Gunakan Rectangle Frame Tool (F) untuk membuat bingkai gambar di seluruh halaman, memperluas tepi hingga ke bagian yang berdarah. Buka File> Place, dan pilih pola dari paket Color splash pack yang anda unduh
Setelahitu, kamu bisa menghubungkan hp vivo kalian ke komputer atau laptop menggunakan kabel data Kemudian jika sudah, kamu bisa menunggu beberapa saat sampai hp vivo terbaca di komputer atau laptop Dan jika sudah, kamu bisa membuka command prompt minimal ADB dan mengetikkan perintah adb shell rm /data/system/ tekan enter
NSJI3. Oleh Odit Dwipantopo Terkadang Anda akan menggunakan sebuah pola sebagai Background untuk presentasi. Tetapi belum tentu pola yang Anda dapatkan di internet memiliki warna yang Anda inginkan. Pola yang disediakan langsung PowerPoint tentu saja sangat terbatas, hanya pada 2D. padahal Anda dapat membuat pola menarik menggunakan Powerpoint saja. 1. Buat Sebuah Objek Bentuk Langkah pertama, Anda harus menentukan ingin membuat pola seperti apa. Untuk membuatnya dengan mudah dan cepat, Anda cukup menggunakan objek bentuk. Pada contoh ini akan digunakan segienam. Tekan tombol SHIFT ketika membuat objek bentuk agar bentuknya beraturan. 2. Penuhi Slide dengan Objek Bentuk Klik pada objek bentuk lalu tekan kombinasi tombol CTRL+D untuk membuat salinannya. Lalu simpan salinannya persis di bawah objek asli. Tekan terus kombinasi CTRL+D sampai tersalin ke ujung bawah slide. Sorot semua objek bentuk lalu lakukan Union, sehingga semua objek ini akan dianggap menjadi sebuah objek. Setelah itu buat salinan dan simpan di sebelahnya, sehingga akan terbentuk dua buah lajur. Sorot keduanya dan lakukan Union sekali lagi. Jika Anda belum bisa mengakses Union, baca artikel ini. Buat lagi salinannya, dan taruh persis di samping objek asli. Tekan terus kombinasi tombol CTRL+D hingga seluruh slide tertutupi. Lakukan Union terhadap semua objek ini, sehingga akan dianggap sebagai satu objek. 3. Warnai dan Beri Shadow Hilangkan garis tepi dan berikan warna putih. Untuk menimbulkan kesan artistik, Anda bisa menambahkan efek Shadow. Klik Tab Format >> Shape Effects >> Shadow, pilih Shadow sesuai selera. Tentu pilih pada Inner atau Outer. Anda pun dapat berkreasi dengan objek lainnya. Bahkan Anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis objek. Anda pun dapat memadukannya dengan efek Shadow lainnya. Anda pun dapat menggunakan warna lain. Kuncinya adalah warna objek bentuk Anda harus sama dengan warna Background.
ο»Ώxvi 89 Keterangan Pola Dasar Rok Wanita Β Bagian Muka a. A β B 2 cm b. B β C tinggi panggul c. B β D panjang rok muka d. A β E ΒΌ lingkar pinggang + 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan Β± 2cm untuk kup e. C β F ΒΌ lingkar panggul + 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D β G C β F g. G β H 5 cm h. E β F β I panjang rok sisi i. Gambar garis pinggang datar terlebih dahulu, separuh jarak melengkung. j. Gambar garis bawah sama dengan pinggang datar dahulu baru melengkung. k. Gambar sisi, digambar dari E ke F cembung dibagian tengah cembung 1 cm dan dari F ke I lurus miring dengan mistar ditarik. Β Bagian Belakang a. A β B 2 cm b. B β C tinggi panggul c. B β D panjang rok belakang d. A β E ΒΌ lingkar pinggang - 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan Β± 2cm untuk kup e. C β F ΒΌ lingkar panggul - 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D β G C β F g. G β H 5 cm h. E β F β I panjang rok sisi i. B β J 110 lingkar pinggang β 1 cm j. J β K 2 cm untuk kup k. Tarik garis tegak lurus di tengah J β K ke bawah sampai garis panggul. Panjang lipit kup 10 sampai 12 cm. l. Titik L terletak 5 cm di atas panggul. Tarik garis J β L dan K β L menjadi kup. m. Garis pinggang, garis bawah dan garis sisi digambar seperti rok muka. Pola Komputer Optitex PDS-10 Pattern Design System Sistem pola komputer adalah proses pembuatan pola menggunakan software-software yang telah di programkan di komputer melalui berbagai cara yang telah ditentukan. Perangkat lunak yang dapat digunakan pada proses pendesainan busana sangatlah luas dan beragam, karena komputer desain xvii 89 menyediakan berbagai macam program pengolahan gambar dan tata letak. Software-software tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat, hingga dalam hitungan bulan terjadi peningkatan versi dari seri yang telah ada, ataupun muncul seri yang baru . Ada beberapa software yang digunakan untuk membuat pola secara komputerisasi, antara lain Richpeace, Optitex, Gerber, Lectra, GGT, dan lain sebagainya. Pola baju pattern merupakan bentuk atau gambar komponen atau bagian dari pakaian berdasarkan ukuran measurement yang telah ditentukan. Dalam gambar pola pattern terdiri dari garis lurus line, garis lengkung curve, dan tanda-tanda atau gambar lain, seperti tanda kancing button, tanda kupnat dart, tanda lipit pleat, arah serat base line, dll. Pada pola yang perlu diperhatikan adalah titik grading dan titik curve Miyoto, 2011 3-4. Pada dasarnya pola komputer adalah terapan proses pembuatan pola dari pola manual. Untuk membuat pola secara komputer terlebih dahulu harus mengertahui komponen-komponen atau hal-hal apa saja yang ada dalam proses pembuatan pola secara manual. Pola komputer sering digunakan dalam proses pembuatan pola di industri garmen yang produksinya dalam jumlah yang besar. Pola komputer juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pola komputer, yaitu 1Waktu yang diperlukan dalam pembuatan pola lebih cepat daripada pola konstruksi, 2Dapat membuat pola dalam jumlah yang banyak dalam sekali waktu, karena pola dapat langsung di copy-paste di komputer, 3Untuk membesar atau memperkecil ukuran dapat dengan mudah dilakukan, karena terdapat menu grading yang dapat dioperasikan sesuai dengan petunjuk, 4Ukuran pada pola lebih tepat, 5Proses penataan pola dapat dilakukan secara cepat diatas bahan, jadi dapat langsung mengetahui berapa banyak bahan yang diperlukan dalam pembuatan busana. Kekurangan pola komputer, yaitu xviii 89 1Software yang relaitf mahal, mengakibatkan tidak semua orang dapat membuat pola dengan menggunakan pola komputer, 2Pola yang dibuat cenderung menggunakan pola standar, sehingga busana yang dihasilkan tidak sesuai dengan tubuh si pemakai, 3Untuk pecah pola atau pada bagian-bagian yang lengkung, tingkat keluwesan lengkungya cenderung kaku atau kurang luwes. Optitex adalah software yang telah dirancang untuk membuat pola secara komputerisasi yang telah diprogramkan di komputer. Optitex mempunyai beberapan program utama antara lain Pattern Desaign System Pola Desain Sistem, Marker Rancangan Bahan, Grade Kelas, Modulate Memodulasi, dan lain-lain. Namun, dalam penelitian ini program yang digunakan dari Optitex adalah PDS versi 10 Pattern Design System. Proses pembuatan pola secara komputerisasi dapat menggunakan PDSPattern Desaign System dengan membuka fasilitas menu dan toolbars yang sudah disediakan di layar komputer. Setelah itu, proses pembuatan pola dapat dilakukan sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan. PDS sebagai software yang digunakan untuk mendesain dan mengembangkan pola ini memiliki keunggulan dalam pembuatan nya, dimana pola dapat dengan mudah dirancang dari coretan atau dengan merubahmemodifikasi style yang telah ada sebelumnya . Tampilan Optitex PDS- 10 yang ada dilayar komputer berupa menu, toolbars, peices dan working area. xix 89 Gambar Tampilan Optitex Miyoto, 2011 Langkah pembuatan pola komputer Optitex PDS-10 Pembuatan pola secara komputerisasi PDS-10 Pattern Design System adalah pembuatan pola dengan menggunakan komputer melalui software yang telah diprogramkan, yaitu Optitex PDS-10. Untuk langkah pembuatan pola menggunakan komputer ada beberapa tahap yang harus dilakukan petama kali sesudah membuka optitex, yaitu menentukan working units terlebih dahulu, kemudian baru dapat membuat pola. 1 Menentukan working units Sebelum membuat pola secara komputerisasi setiap pembuat pola harus mengetahui working units yang ada di software Optitex PDS-10. Working units adalah satuan ukuran kerja dalam pembuatan pola. Satuan ukuran kerja terdiri dari Milimeters, Centimeters, Meters, Inches, Feet, dan Yards Miyoto, 2011 2. Berikut adalah langkah-langkah menentukan working units xx 89 a. Klik Tools dari menu kemudian klik Preference. Gambar Langkah menentukan Working Units Miyoto, 2011 b. Klik Main dan kemudian sorot menu Working Units. Gambar Langkah menentukan Working Units Miyoto, 2011 c. Isikan satuan kerja pada baris Unit, dengan cara memilih satuan kerja yang tersedia. Kemudian klik centimeters lalu isi juga toleransinya, berapa digit di belakang koma, pada baris Tolerance. xxi 89 Gambar Langkah menentukan Working Units Miyoto, 2011 d. Pastikan satuan kerja working units sudah terisi semua, kemudian klik Apply dan klik Ok Miyoto, 2011 2-3. Gambar Tampilan Working Units Miyoto , 2011 2 Membuat Pola Komputer Setelah menentukan working units, maka langkah selanjutnya dalam pembuatan pola secara komputerisasi adalah menentukanpiece. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat pola komputer s. Klik Piece pada menu Sorot atau blok pada New Piece, kemudian klik pada icon Create a Rectangular Piece untuk bentuk persegi panjang. Setelah di klik akan muncul menu sebagai berikut xxii 89 Gambar Tampilan Langkah membuat Pola Miyoto, 2011 t. Tulis nama pola yang akan dibuat pada baris Piece Name. Tulis panjang pada baris Length, dan lebar pada baris Widht. Gambar Tampilan Langkah membuat Pola Miyoto, 2011 u. Setelah itu akan muncul gambar sebagai berikutMiyoto, 2011 4-5. Gambar Tampilan Langkah membuat Pola Miyoto, 2011 xxiii 89 Pada pembuatan pola secara komputerisasi ada dua macam titik yang harus diperhatikan, yaitu titik Curve titik lengkung dan titik Grading titik nilai. Titik grading merupakan titik apabila dikembangkan dijadikan beberapa ukuran harus diberi nilai. Kebanyakan titik grading terletak pada pojok atau sudut gambar, tapi bisa juga ditengah garis, baik pada garis lurus maupun garis lengkung. Di bawah ini adalah contoh gambar titik grading dan titik curve Gambar grading dan titik curve Miyoto, 2011 Pembuatan Kemeja dan Gaun Pesta menggunakan Pola secara Komputer PDS-10 Pattern Design System Pembuatan pola secara komputerisasi PDS-10 Pattern Design System adalah pembuatan pola dengan menggunakan komputer melalui software yang telah diprogramkan di komputer, yaitu Optitex PDS-10. Di bawah ini adalah pola dasar kemeja dan gaun pesta secara komputerisasi. Sistem pola yang digunakan sama dengan sistem pola konstruksi atau manual yang membedakan adalah proses kerja pembuatan polanya dan medianya. xxiv 89 1 Pola Dasar Kemeja Untuk membuat pola kemeja, langkah yang dikerjakan terlebih dahulu adalah harus menentukan working units dan pieces. Gambar dasar badan kemeja penelitian, 2012 Gambar Pola lengan kemeja penelitian, 2012 xxv 89 Gambar Pola krah dan kaki krah penelitian, 2012 2 Pola Dasar Gaun Pesta Gambar Pola dasar badan wanita penelitian, 2012 xxvi 89 Gambar Pola dasar lengan wanita penelitian, 2012 Gambar Pola dasar rok penelitian, 2012 xxvii 89 Pengertian Kemeja dan Gaun Pesta
Komputer kini telah digunakan di semua bidang kehidupan. Teknologi ini mempermudah dan sangat membantu aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Dalam industri, pemakaian komputer telah dipergunakan secara luas. Komputersasi telah terjadi di berbagai bidang industri, termasuk bidang konveksi. Industri konveksi kini memanfaatkan teknologi komputer grafis untuk mendesain pola baju. Ada beberapa software yang sering digunakan dalam industry garmen untuk membuat pola kaos polos atau baju lainnya sebelum disablon. Beberapa software tersebut antara lain Optitex, Gerber, Lectra dan Pattern Aided Design PAD. Dengan menggunakan komputer, pembuatan pola kaos tentu saja berbeda dari cara yang selama ini kita kenal. Tidak ada lagi kertas, kapur jahit, jarum pentul, meteran baju dan karbon. Pengukuran semuanya dilakukan dengan komputer. Sistem digital ini mengubah objek empat dimensi menjadi dua dimensi. Artikel berikut ini mencoba mengenalkan cara untuk membuat pola potong pakaian dengan komputer. Setidaknya ada beberapa langkah yang dilakukan dalam pembuatan pola potong kaos secara digital ini. Pertama, kegiatan pembuatan desain atau sketsa. Tugas ini dilakukan oleh seorang desainer. Kegiatan pendesainan ini bisa dilakukan secara manual ataupun dengan menggunakan software komputer. Kedua, setelah desain selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah mengaplikasikan desain tersebut agar dapat membentuk menjadi pola kaos. Usaha mendigitalkan pola-pola kaos ini bisa dilakukan dengan bantuan software komputer. Software yang digunakan antara lain optitex, atau bisa juga menggunakan software yang sudah umum seperti AutoCad, Corel Draw, atau Adobe Ilustrator. Dengan bantuan software, pola jahit kaos dapat dibuat dengan detil. Pola-pola dasar tersebut dapat disesuaikan ukurannya sesuai dengan yang dikehendaki. Pembuatan pola dasar dengan komputer mengurangi resiko kesalahan dan mempercepat proses pengerjaan karena setiap pengukuran dapat dilakukan secara otomatis. Selain ukuran, perlu diperhatikan juga susunan atau tata letak pola atau lay planning. Ketiga, setelah pola selesai dibuat secara digital, pola kemudian dicetak. Media cetak pola ini dapat dicetak terlebih dahulu di atas kertas sejenis kertas kalkir, atau yang lebih mutakhir lagi, pencetakan pola dilakukan langsung di atas kain. Untuk itulah pembuatan pola potong harus dilakukan dengan seksama, termasuk juga tata letaknya agar pemakaian kain bisa efisien. Meskipun terlihat sederhana, pembuatan pola potong pakaian dengan komputer bukanlah hal yang mudah dilakukan. Sebelum menggunakan program komputer grafis ini, perlu beberapa penguasaan dasar. Yang pertama adalah penguasaan pola-pola dasar secara konvensional. Dengan kata lain, sebelum menggunakan komputer untuk membuat pola, harus terlebih dahulu mampu membuat pola pakaian secara manual. kemampuan penguasaan teknologi. Teknologi ini mendigitalkan kegiatan yang sering dilakukan secara manual. Perubahan ini memerlukan kemampuan adaptasi, dan bahkan daya imajinasi yang baik. Begitulah cara membuat pola potong kaos polos dengan komputer. Semoga bermanfaat untuk konveksi kaos Anda.
Memahami Konsep Pola dalam Fashion Pola merupakan salah satu elemen penting dalam dunia fashion. Pola adalah gambar atau diagram yang digunakan dalam pembuatan busana, baik itu pakaian, tas, sepatu, maupun aksesoris lainnya. Pola ini akan membantu para perancang busana dalam membuat rancangan busana secara lebih mudah dan akurat. Dalam pembuatan pola, komputer dapat menjadi alat yang sangat membantu, karena dapat mempermudah dan mempercepat proses pembuatan Menggunakan Komputer dalam Membuat Pola? Menggunakan komputer dalam pembuatan pola memiliki banyak keuntungan, di antaranya1. Akurasi Dalam pembuatan pola dengan menggunakan komputer, kita dapat memastikan bahwa pola yang dihasilkan akan sangat akurat dan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Hal ini akan meminimalkan kesalahan dalam pembuatan pola, sehingga hasil akhirnya akan lebih Efisiensi Membuat pola dengan menggunakan komputer juga jauh lebih efisien, karena kita tidak perlu lagi membuat pola secara manual. Dengan menggunakan software khusus, kita dapat membuat pola dengan cepat dan Kemudahan dalam Mengubah Pola Salah satu keuntungan lain dari menggunakan komputer dalam membuat pola adalah kemudahan dalam mengubah pola. Jika terdapat kesalahan atau perlu dilakukan perubahan pada pola, kita dapat melakukannya dengan mudah tanpa harus membuat ulang pola Membuat Pola dengan Komputer Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membuat pola dengan komputer1. Memilih Software yang Tepat Langkah pertama adalah memilih software yang tepat untuk membuat pola. Ada banyak software yang tersedia, seperti Adobe Illustrator, CorelDRAW, dan banyak lainnya. Pilihlah software yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Menentukan Ukuran Pola Setelah memilih software yang tepat, langkah selanjutnya adalah menentukan ukuran pola. Ukuran pola harus disesuaikan dengan ukuran tubuh yang akan memakai busana Membuat Garis Pola Setelah ukuran pola telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat garis pola. Gunakan tool yang tersedia dalam software untuk membuat garis pola yang akurat dan sesuai dengan desain yang Menambahkan Detail Pola Setelah garis pola selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menambahkan detail pola. Detail pola dapat berupa lipatan, baju, atau kancing, tergantung pada desain yang Menyimpan Pola Setelah pola selesai dibuat, langkah terakhir adalah menyimpan pola tersebut dalam format yang sesuai. Pastikan untuk menyimpan pola dalam format yang dapat dibuka dan diubah kembali jika Menggunakan Komputer dalam Membuat Pola Menggunakan komputer dalam pembuatan pola memiliki banyak keuntungan, di antaranya1. Mempercepat Proses Pembuatan Pola Dalam pembuatan pola menggunakan komputer, proses pembuatan pola akan lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan pola secara manual. Hal ini akan memungkinkan para perancang busana untuk menghasilkan lebih banyak rancangan dalam waktu yang lebih Menghemat Biaya Produksi Menggunakan komputer dalam pembuatan pola juga dapat menghemat biaya produksi. Hal ini dikarenakan proses pembuatan pola yang lebih cepat dan efisien, sehingga biaya produksi dapat Meningkatkan Kualitas Pola Membuat pola dengan menggunakan komputer juga akan meningkatkan kualitas pola yang dihasilkan. Dalam pembuatan pola manual, seringkali terdapat kesalahan dan ketidakakuratan yang mengakibatkan hasil akhirnya kurang memuaskan. Dengan menggunakan komputer, kesalahan dan ketidakakuratan dapat diminimalkan, sehingga hasil akhirnya akan lebih Membuat pola dengan menggunakan komputer merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam pembuatan pola. Dengan menggunakan software khusus, kita dapat membuat pola dengan cepat dan mudah, serta menghasilkan pola yang lebih akurat dan berkualitas. Selain itu, penggunaan komputer dalam pembuatan pola juga dapat menghemat biaya produksi dan mempercepat proses pembuatan pola. Oleh karena itu, bagi para perancang busana, menggunakan komputer dalam pembuatan pola merupakan hal yang sangat direkomendasikan.
vii 89 Pola Konstruksi Manual dan Pola Komputer Software Optitex Pola Konstruksi Manual Pola konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Menurut Porrie Muliawan 20022 pola konstruksi adalah pola yang diperoleh dengan cara mengukur badan seseorang dengan pita ukuran, ukuran-ukuran diperhitungkan secara matematika dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka, belakang, lengan, rok, dan kerah. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola cetak disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Ada beberapa macam pola konstruksi antara lain sistem pola Dressmaking, So-en , Charmant, Soekarno, Meyneke dan lain-lain sebagainya. Pola konstruksi banyak digunakan untuk pembuatan busana secara perseorangan. Teknik menjahit dengan pola konstruksi banyak menggunakan teknik menjahit secara halus dan penyelesaiannya banyak dikerjakan dengan tangan. Pembuatan pola secara konstruksi agar mendapat hasil pola konstruksi yang baik menurut Porrie Muliawan 20027 harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut 1 Cara mengambil macam-macam jenis ukuran badan harus tepat dan cermat, 2 Cara menggambar bentuk tertentu seperti garis leher, garis lubang lengan harus lancar dan tidak ada keganjilan, 3 Perhitungan pecahan dari ukuran yang ada dalam konstruksi harus dikuasai. Pola konstruksi memiliki viii 89 kelebihan dan kekurangan pada proses pembuatannya. Kelebihan dan kekurangan pola konstruksi menurut Porrie Muliawan 2002 7, yaitu kelebihan pola konstruksi 1 Bentuk pola lebih sesuai dengan bentuk badan seseorang, 2 Besar-kecilnya lipit kup lebih sesuai dengan besar kecilnya bentuk buah dada seseorang, 3 Perbandingan bagian-bagian dari model lebih sesuai dengan besar- kecilnya bentuk badan sipemakai. Sedangkan kekurangan pola konstruksi adalah 1 Pola konstruksi tidak mudah digambar, 2 Waktu yang diperlukan lebih lama daripada pola jadi, 3 Membutuhkan latihan yang lama, 4 Harus mengetahui kelemahan dari konstruksi yang dipilih. Pembuatan pola konstruksi harus memperhatikan teknik pengukuran badan yang tepat sehingga hasilnya akan lebih pas dibadan apabila dipakai. Cara Menggambar dan Menyelesaikan Pola Konstruksi Alat yang digunakan untuk menggambar pola antara lain pensil, kertas pola, pita ukuran, ukuran badan seseoramg, penggaris, penghapus, dan pedoman sistem pola tertentu. Cara menggambar pola pertama kali yaitu memperhitungkannya secara matematika, kemudian kita menggambar pola pada kertas. Secara umum pola dapat digambar dengan ukuran skala 11, 14, 16, 18 hal menyesuaikan dengan besar kecilnya pola yang dibutuhkan. Pola yang pertama kali dibuat adalah pola bagian depan terlebih dahulu dilanjutkan pola bagian belakang atau tergantung dari sitem pola tersebut, kemudian barulah membuat pola rok untuk badan bagian bawah. Untuk pola bagian badan depan dan belakang pasti ada perbedaan baik bentuk maupun cara menggambarnya, untuk membedakan biasanya diberi warna yang berlainan yaitu warna merah ix 89 untuk bagian muka dan warna biru untuk bagian belakang. Menurut Muliawan Porrie, 2002 7 untuk bagian muka atau bagian yang digunakan untuk pada lipatan kain cara penggambarannya diberikan tanda garis diikuti titik demikian seterusnya. Arah benang untuk panjang lusi kain digambar dengan tanda panah, pada bagian muka harus selalu diberikan tanda berupa Tengah Muka TM dan bagian belakang diberi tanda Tengah Belakang TB , untuk garis pertolongan digambar dengan hitam halus atau titik-titik. Gambar pola yang sudah selesai dibuat agar mudah dipahami dan dimengerti sebaiknya diberi keterangan yang lengkap dan dalam memberi abjad supaya jelas dan mudah dipahami. Di bawah ini adalah tanda-tanda pola yang digunaka pada saat menggambar pola konstruksi menurut Soekarno 2003 4-5 garis pensil hitam adalah garis pola asli garis pensil warna merah garis pola menurut model badan depan. garis pensil warna biru garis pola menurut model badan belakang. .......................... titik-titik atau garis pertolongan warna disesuaikan tempat. strip titik merupakan garis lipatan warna disesuaikan tempat. T. M. tengah muka bagian depan T. B. tengah belakang bagian belakang x 89 siku-siku dilipit pada pola, batas memakai bolpoint hitam lipit pantas yang dipindahkan. tanda panah tanda arah serat kain Pembuatan Kemeja dan Gaun Pesta menggunakan Pola Sistem Konstruksi Pembuatan pola secara konstruksi atau manual untuk kemeja dan gaun pesta dilakukan dengan cara membuat pola kecil terlebih dahulu kemudian membuat pola besar atau dengan ukuran sesungguhnya sesuai dengan ketentuan rumus-rumus pola yang telah ditentukan. Di bawah ini adalah gambar pola dasar untuk kemeja dan gaun pesta sesuai dengan sistem pola yang telah ditentukan. 1 Pola Dasar Kemeja Gambar Pola badan dasar kemeja Griya Apac, 2005 xi 89 Keterangan Pola Badan Kemeja Β Badan Depan a. A β D = Garis vertikal sesuai dengan panjang baju 74 cm. b. A β B = Garis Horisontal sesuai dengan Lingkar Badan4 =1104 = 27,5 cm c. B β C = A β D = Panjang baju. d. A - E = B β F = Garis bahu turun 5 cm e. A β H = B β I = Garis dada atau Lingkar Badan =1104 = 27,5 cm f. A β J = B β K = Garis pinggang posisi pinggangpanjang muka 46 cm. g. D β C = Garis bawah sesuai panjang baju. h. G 1 β A = D 1 β D = Garis plaket 32 = 1,5 cm. i. A β A1 = Lebar leher2= 152= 7,5 cm j. A β G = Lebar leher 2 + 1 = 8,5 cm buat kerung leher A 1 - G k. E β F 1 = H - I 1 = Lebar punggung 2 = 23 cm l. A 1 β F 1 = Tarik garis lebar bahu m. F 1 β I 1 = Dibagi 3 n. I 2 = Masuk 2 cm , buat kerung lengan dari F 1 melalui titik I 2 sampai ke I, o. cek kerung lengan depan sesuai dengan Lingkar lengan atas 2 + 0,5 cm = 26,5 cm p. K β K 1 = Masuk 1 cm, tarik garis I β K 1 β C q. A 1 β A 2 = Turun 3 cm r. F 1 β F 2 = Turun 3,5 cm s. Tarik garis dari A 2 β F 2 untuk fariasi bahu t. Posisi saku = ukur dari Hps tertinggi kebawah 23 cm, dari garis plaket7 cm. bisa berubah ukuranya sesuai dengan sizenya. u. G 2 β A 2 β F 2 β I - K 1 β C - D 1 = adalah pola kemeja depan Β Badan Belakang a. Buatlah urut cara membuat pola kemeja depan dari no 1 sampai dengan no 7 b. A β L = 2 cm c. A β M = Lebar leher 2 = 7,5 cm buat kerung leher L β M d. E β F 1 = H I 1 = Lebar punggung 2 = 23 cm e. M β F 1 = Tarik garis lebar bahu f. F 1 β I 1 = Dibagi 3 g. I 2 = Masuk 1 cm. Buat kerung lengan dari F1 melalui I 2 ke I, cek kerung lengan belakang Lingkar lengan atas 2 β 0,5 cm = 25,5 cm h. K β K 1 Masuk 1 cm, tarik garis I β K 1 β C i. M β M 1 = Naik 3 cm j. F 1 β N 1 = Naik 3,5 cm k. Tarik garis dari M 1 β N 1 untuk fariasi bahu l. Cek ukuran kerung leher pola depan dari G β A 2 dan kerung leher pola belakang dari L β M 1 jumlahnya harus Β½ lingkar leher m. Cek ukuran kerung lengan pola depan dari F 2 β I dan kerung lengan pola xii 89 belakang dari N 1 β I jumlahnya harus sesuai dengan ukuran lingkar lenga lebar bahu pola depan dari A 2 β F 2 dan lebar bahu pola belakang dari M 1 β N 1 lebarnya harus sama. n. L β E 2 = 12 cm untuk lapak bahu sambung bodi belakang. o. L β M 1 - N 1 - I - K 1 β C β D = adalah pola kemeja belakang. Β Pola Dasar Lengan Gambar Pola lengan kemeja Griya Apac, 2005 Keterangan Pola Lengan Kemeja a. Buat kotak A β B β C β D dengan ketentuan sebagai berikut b. A β D = G β I = B β C = panjang lengan c. G β F = G β E = lingkar lengan atas -1 2 = 52-1 2 = 25,5 cm d. A β E = G β H = B β F = tinggi puncak lengan = 10 β 11 cm e. E β G = dibagi 3 f. G β F = dibagi 4 g. E β E 1 = dibagi 2 turun 0,5 cm h. E 2 = naik 2 cm i. Buat kerung lengan melalui titik E β E 1 β E 2 β G β G 1 β F cek kerung lengan sesuai dengan 1 β C 1 = lingkar lengan bawah 38 cm j. E β G β F β C 1 β D 1 = pola lengan kemeja lengan pendek Β Pola Kaki Kerah Dan Pola Daun Kerah Gambar Pola kaki kerah Gambar Pola daun kerah Griya Apac, 2005 Griya Apac, 2005 Keterangan a. Buat segi empat A β B β C β D Buat segi empat A β B β C β D b. A β B = C β D = lingkar leher 2 + 1,5 A β B = C β D = xiii 89 = 412 + 1,5 = 22 cm lingkarleher 2 - 1 = 19,5 cm c. A β C = B β D = 3,5 cm A β C = B β D = 6 cm d. C β C 1 = Β½ cm A 1 β C 1 = Daun Kerah = Kaki Kerah + 1 = 3 + 1 = 4 cm e. D β D 1 = 1 cm A β A 1 = C β C 1 = 1 cm f. B β B 1 = ΒΎ cm B β B 1 = 1, 5 cm g. B 1 β B 2 = 1 14 cm h. C β D = di bagi 3 cm 2 Pola Dasar Wanita Gaun Pesta Gambar Pola dasar badan wanita Porrie Muliawan, 2002 Keterangan Pola Dasar Badan Wanita Β Bagian Belakang a. A - B = Β½ ukuran lingkar badan. b. A - C = ΒΌ lingkar badan ditambah 1 cm. c. B - B1 = 1,5 cm. d. B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E. e. B - B2 = 16 lingkar leher ditambah 1 cm. f. Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar leher belakang. g. C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus garis bantu. h. B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3 i. B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas. xiv 89 j. B1 - G = Β½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama titik H. k. B1 - G1 = 9 cm. l. G1 - F1 = Β½ lebar punggung buat garis batas lebar punggung. m. Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar. n. D - D1 = ΒΌ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm besar lipit kup dikurang 1 cm. o. D - D2 = 110 lingkar pinggang. p. D2 - D3 = 3 cm besar lipit kup. q. Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan G dan H diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup. r. D - D1 = ΒΌ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm. s. D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang. Β Bagian muka a. A - A1 = 16 lingkar leher ditambah 1 cm. b. A - A2 = 16 lingkar leher ditambah 1,5 cm. c. Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar garis leher pola muka. d. A1 - C2 = ukuran panjang bahu. e. A2 - A3 = 5 cm. f. A3 - F2 = Β½ lebar muka. g. Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar lingkar kerung lengan bagian muka. h. E - E1 = 2 cm sama besarnya dengan ukuran kup sisi. i. E1 - E4 = ΒΌ lingkar pinggang ditambah 4 cm 3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka dengan belakang. j. E1 - E2 = 110 lingkar pinggang. k. E2 - E3 = 3 cm besar lipit kup. l. E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu. m. A2 - J = ukuran tinggi dada. n. Dari J dibuat garis sampai ke J1. o. J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup. p. F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1. q. J1 - K = 2 cm. r. Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K. s. I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K. t. E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka. xv 89 Β Pola Lengan Gaun Pesta Gambar Pola lengan wanita Porrie Muliawan, 2002 Keterangan a. Tentukan titik A pada suatu garis datar b. A β B tinggi kepala lengan β ΒΌ lubang lengan + 2 cm c. B β C BD = Β½ lubang lengan + 2 cm d. B β E panjang lengan luar dari puncak e. Garis CD dibagi 6, tarik garis tegak lurus dan ukur kemudian bentuk garis kepala lengan. Β Pola Dasar Rok Gambar Pola dasar rok Porrie Muliawan, 2002 xvi 89 Keterangan Pola Dasar Rok Wanita Β Bagian Muka a. A β B 2 cm b. B β C tinggi panggul c. B β D panjang rok muka d. A β E ΒΌ lingkar pinggang + 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan Β± 2cm untuk kup e. C β F ΒΌ lingkar panggul + 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D β G C β F g. G β H 5 cm h. E β F β I panjang rok sisi i. Gambar garis pinggang datar terlebih dahulu, separuh jarak melengkung. j. Gambar garis bawah sama dengan pinggang datar dahulu baru melengkung. k. Gambar sisi, digambar dari E ke F cembung dibagian tengah cembung 1 cm dan dari F ke I lurus miring dengan mistar ditarik. Β Bagian Belakang a. A β B 2 cm b. B β C tinggi panggul c. B β D panjang rok belakang d. A β E ΒΌ lingkar pinggang - 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan Β± 2cm untuk kup e. C β F ΒΌ lingkar panggul - 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D β G C β F g. G β H 5 cm h. E β F β I panjang rok sisi i. B β J 110 lingkar pinggang β 1 cm j. J β K 2 cm untuk kup k. Tarik garis tegak lurus di tengah J β K ke bawah sampai garis panggul. Panjang lipit kup 10 sampai 12 cm. l. Titik L terletak 5 cm di atas panggul. Tarik garis J β L dan K β L menjadi kup. m. Garis pinggang, garis bawah dan garis sisi digambar seperti rok muka. Pola Komputer Optitex PDS-10 Pattern Design System
cara membuat pola dengan komputer